TRADISI
BADHA APEM
Oleh:
Abdun Nafi
A.
Pendahuluan
Sebenarnya negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat
istiadat yang beraneka ragam,bahkan saking bnyaknya kdang tidak diketahui
banyak orang,antara suku yang satu dengan suku yang lain,karna sangat banyaknya
adat istidat diIndonesia ini.Biasanya orang tau jika adat atau tradisi tersebut
di ekspose kedalam media televisi atau yang lainya,bahkan sudah tau nama adat
tersebut akan tetapi asalnya tidak mengetahuinnya.oleh sebab itu amat sayang
jika kita tidak mengetahui akan budaya di Indonesia tercinta ini.
Dari berbagai adat diantaranya adalah Badha Apem,yang mana tradisi
ini merupakan yang masih dilakukan desa pancur kecamatan mayong kabupaten
Jepara,tradisi tersebut masih belum diketahui sejak kapan dimulai,namun masih
eksis hingga sekarang.
Berdasarkan realitas,banyak warga yang masih melakukan
kejahatan,contoh kecil adalah pencurian,yang sekarang ini masih merajalela.Dari
berbagai macam kejahatan tersebut membuat resah,bagaimana jika Allah SWT
memberikan bala kepada warganya,tentu sangat mengerikan.
Maka dari kejadian tersebut diadakan tradisi Badha Apem yang
tujuannya adalah memohon apmun kepada Allah SWT agar memaafkan segala dosa-
dosa yang telah diperbuat,dengan cara membuat dan membawa apem- apem warga ke mushola
atau masjid warga terdekat sebagai tasyakuran.
B.
Rmusan Masalaha
-Apakah badha apem itu?
-Apa yang membuat badha apem masih tetap eksis?
-Bagaimana pelaksanaan bodo apem itu?
C.
Kerangka Teori
ISTILAH BADHA DAN APEM
Badha
Badha berasal dari bahasa arab,yaitu ba’da artinya sesudah,atau
secara terminologi merupakan rebu pungkasan atau rabu terakhir
Apem
Merupakan berasal dari bahasa arab,yang artinya afwun,artinya maaf.atau
secara terminologi badha apem merupakan memintakan maaf yang berada dialam
kubur kepada Allah SWT atas segala dosa yang pernah dilakukan.
Atau secara tidak langsung memintakan kita mohonkan ampun kepada
Allah SWT karna orang yang sudah berada di alam barzah tidak bisa lagi memohon
maaf kepada sang Pencipta.warga yakin dengan menyedekahkan kue apem bisa
membantu meringankan siksa dialam kubur.
MAKNA FILOSOFIS BADHA APEM
Masyarakat orang jawa mempercayai bahwa badha apem mapu menolak
balak,karna badha apem termasuk sodakoh,dengan cara memberikan makanan berupa
kue apem ke masjid atau musholla- musholla terdekat.
Membuat apem merupakan adat orang jepara dan sekitarnya,namun
sekarang banyak yang sudah meninggalkan adat ini,namun ada yang masih tetap
merayakan badha apem,dan melestarikan adat tersebut.Makan kue apem sudah
menjadi tradisi,dan jika ada tamu pada saat badha apem akan disuguhi dengan
apem.Kue apem sendiri masih dibuat sendiri oleh para ibu dan para gadis,karna
jika membuat sendiri akan lebih hemat biaya,namu dikota berbeda dengan
desa,kebanyakan membeli dipasar atau yang jualan dijalan- jalan penjual kue
apem.
D.
Metode Penelitian
Pada penulisan karya ilmiah ini saya menggunakan metode wawancara
ke beberapa warga langsung,yaitu dengan cara mengacak narasumber,dari tokoh
agama sampai orang awam.
Dari penjelasan narasumber itu berbeda,namun pada inti sama tentang
tradisi badha apem didesa pancur,hanya saja antara satu tokoh yang satu dengan
yang lain berbeda
E.
Pembahasan
Budaya merupakan hasil kebiasaan warga,yang selalu dilakukan dan
lama kelamaan menjadi sebuah tradisi yang disebut budaya.
Ditinjau dari sudut bahasa indonesia , kebudayaan berasal dari
bahasa sansakerta ‘buddhayah’, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi
atau akal.
Selanjutnya E.B. Taylor dalam bukunya ‘primitive culture’ mermuskan
definisi sevara sistematis dan ilmiah tentang kebudayaan sebagai berikut
:‘kebudayaan adalah komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kenyataan dan kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.’ (culture is that complex
whole and other capability acquired by man as a member of society).
Menurut Drs. Joko Tri Prasetya dalam bukunya ‘Ilmu Budaya Dasar’
bahwa bagi ilmu sosial, arti kebudayaan adalah amat luas, yang meliputi
kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
Dalam dunia makin moderen ini,budaya- budaya lama smakin sulit
ditemui,diantaranya yaitu tradisi badha apem.Badha apem meruppakan tradisi yang
dilakukan didalam sebuah masjid atau musholla dengan membawa kue apem untuk
didoakan dan dimakan bersama dengan warga lainnya.Namun biasanya dianjurkan
atar warga membuat kue apem berbeda dengan warga lain,agar supaya bervariasi
antara satu dengan yang lain.Pada saat badha apem,kue apem dijadikan makanan
yang khas,kue yang dibuat sendiri biasanya tidak seperti yang dijual dipasar-
pasar maupun yang diwarung warung,lebih alami,tanpa bahan pengawet dan lebih
sederhana,model pembuatannya pun beraneka ragam kue apem yang dibuat.
Badha apem masih eksis dilakukan karna dorongan orang tua atau
“sesepuh” menganjurkan untuk tetap melaksanakan tradisi tersebut,dengan
demikian tradisi tersebut tetap ada meski tidak semuanya melaksanakan tradisi
tersebut.Namun sebagian sudah malas jika disuruh ikut dalam pelaksanaan badha
apem,maka tak heran jika badha apem sekarang yang datang kemasjid atau musholla
mushola lebih banyak orang tua yang mendominasi,justru yang remaja malah yang
tidak ada.kita sebagai generasi muda harus tetap melestarikan budaya tersebut
agar tidak hilang dimakan oleh zaman.
Bada apem biasanya dilakukan pada bulan safar hari rabu terakhir
pada bulan sapar,atau yang biasa disebut “Rebu Pungkasan” begitulah masyarakat
menyebutnya.Warga desa pancur melaksanakannya antara jm setengah tujuh atau
ba’da magrib,namun sebagian warga melaksankannya juga ada yang setelah sholat
isya,dengan alasan waktunya lebih lama.Karna jika dilaksanakan setelah magrib
waktu sholat isya nantinya akan terpotong untuk pelaksanaan badha
apem.Pelaksanaanya biasanya antara 1 jam kurang lebihnya,karna ada tahlilannya
juga.
Namun badha apem tidak sepeti dahulu yang orang- orang jika sampai
pada badha apem langsung berbondong-bondong ke masjid atau musholla
terdekat,namun sekarang hanya beberapa orang saja,sudah tidak rame seperti
dahulu.Pada dahulu acara badaha kupat dianggap momentum yang sangat
religius,akan tetapi banyak yang jika pelaksanaan badha apem banyak tidak makai
jilbab bagi yang perempuan,maupun peci/kopyah bagi yang laki-laki.Hal tersebut
karna sekarang sudah menganggap badha apem dianggap sebagai hajatan,atau
ngenduri menurut orang desa pancur.Namun hal tersebut tidak akan menghilangkan
tradisi adat yang sudah turun temurun dari nenek buyut saya.Dan sekarang adalah
tugas kita untuk menjaga tradisi ini agar terus tetap eksis dan tidak termakan
oleh perubahan zaman modernisasi.
F.
Kesimpulan
Sebagian besar kita telah mengetahui apa itu badha apem,badha apem
biasanya idenik dengan kue apem pada saat badha apem.Badha apem dilaksanakan
pada hari rabu terakhir dibulan safar,dan badha apem berfungsi mengantarkan doa
dari kita untuk penghuni alam barzah,dengan harapan orang yang sudah berada di
kubur bisa diringankan siksanya melalui do’a bersama badha apem itu,karna orang
yang sudah berada dialam kubur sudah tertutup pintu taubat,do’a atau permohonan
yang lainnya.Kita sebagai generasi penerus harus bisa memeriahkan tradisi badha
apem,agar tradisi ini terus ada dan bisa dinikmati anak cucu kelak nanti,yaitu
dengan cara mengikuti melaksanakan acara badha apem dengan baik.
Saran
Badha apem merupakan suatu tradisi yang menjadi kekayaan bangsa
yang harus kita lestarikan,selain sebagai ritual doa disamping itu juga kita
sebagai penerus adat istiadat terutama saya sebagai warga desa pancur.
DAFTAR PUSTAKA
Wawancara dengan KH.Muhdi,Ibu janati dan Bpk Nurkamed
http://skarkampoeng.blogspot.com
http://hardikadwihermawan.blogspot.com
إرسال تعليق